Rabu, 08 Juni 2011

Belajar Seadanya

Tuhan memang maha adil. Kadang kita tidak tahu dan kadang juga kita tahu letak keadilan Tuhan. Dalam hal ini dosen merupakan seorang pengajar yang mengetahui tentang ilmu dan suatu bidang yang dikelutinya. secara otomatis dosen merukan orang yang berilmu dan dapat kita katakan orang yang pintar. Namun didalam kepintaranya mendapatkan ilmu belum tentu seorang dosen itu juga pintar untuk membagi atau mempresentasikan ilmu yang dimilikinya. Inilah menurut saya hal yang terjadi pada salah satu dosen saya. Banyak teman-teman saya yang kurang begitu mengerti tentang apa yang beliau sampaikan. Selain itu beliau juga tidak memberikan catatan, foto copyan dan dan juga tugas yang mungkin dapat membantu nilai kami. Namun sebagai mahasiswa kita tetap harus menghormati beliau. Yang saya khawatirkan pada saat menjelang ujian, dimana kami sangat kewalahan untuk mencari materi apa yang mungkin keluar nanti. Kalau sudah begini mahasiswa sendiri yang repot.

Terbuang Percuma

Demi mengejar ambisi untuk mendapatkan surat keputusan atau yang sering disingkat SK otomatis pupus sudah. Dimana syarat utama diantaranya IPK minimal harus 3.25. oleh karena itu untuk mengejar ketertinggalan nilai saya mencoba mengikuti ujian mandiri. Dimana saya mendaftarkan dua mata kuliah yang akan diujikan. Rata-rata mahasiswa dalam mengerjakan ujian mandiri menggunakan bocoran soal atau yang biasa disebut cheat. Namun pada ujian kemarin saya tidak menggunakan cheat sama sekali, karena memang tidak ada cheatnya atau memang saya tidak mendapatkanya. Oleh karena itu saya benar-benar mengandalkan catatan dan foto copyan yang saya miliki. Pada tes yang pertama kemarin saya kembali mendapatkan hasil yang tidak memuaskan yakni nilai mata kuliah saya tidak berubah. Namun saya optimis diujian yang kedua ini saya dapat merubah nilai mata kuliah saya agar IPK yang diharapkan dapat terwujud.

Kalau Tau Kuliahnya Begini Mendingan Masuk STM

Memang penyesalan itu datangnya belakangan. Jurusan yang saya tekuni ini merupakan kelanjutan pelajaran yang mungkin terdapat di STM. Dimana dalam jurusan ini terdapat terdapat pembelajaran bahasa-bahasa mesin, bahasa pemrograman dan lain-lain. Jelas bagi saya yang lulusan SMA terasa asing diawal masuk di jurusan ini. Tapi akhirnya seiring berjalanya waktu saya mulai terbiasa dengan jurusan ini dan kini saya merasa menikmati kuliah saya. Mungkin bagi saya yang terpenting adalah kemauan kita untuk mempelajari dan menghadapi masalah yang telah berada di depan kita.

Selasa, 07 Juni 2011

Tidak Sedikitnya Biaya Praktek

Mungkin di semester 6 ini kami harus sering-sering menghemat uang jajan karena banyak praktikum yang akhirnya membuat proyek. Dimana setiap membuat proyek kami membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi apabila dalam proyek kami terdapat komponen yang harus diganti karena rusak. Selain itu tidak semua komponen mudah didapatkan. Contohnya terdapat beberapa komponen seperti ATMega 8535 yang hanya terdapat di daerah kota, Jakarta Utara.
Jelas untuk mendapatnya saja kami harus mengeluarkan biaya yang lumayan. Belum lagi kami harus menangani Penulisan Ilmiah. Apabila dalam PI juga membuat alat, otomatis pengeluaran pun akan bertambah.

Runtuhnya Para Penegak Hukum

Makin hari makin tidak benar saja kinerja para penegak hukum di Indonesia. Sudah banyak dari para penegak hukum yang tersangkut berbagai masalah. Tidak lain permasalahan ini telah dibumbui oleh aroma uang didalamnya. Penegak hukum adalah suatu jabatan yang diharapkan dapat mengadili atau mengenengahi suatu masalah agar masalah itu dapat terselesaikan tanpa adanya satu pihak yang diuntungkan. kalau para penegak bermasalah bagaimana nasib kasus yang mereka tangani. Mungkin kasus dapat terselesaikan dengan adanya sogokan. Kalau sudah begini tak ada kesempatan bagi negara ini untuk bersih dari korupsi.

Minggu, 05 Juni 2011

Kendala Yang Dihadapi Dalam Penulisan Ilmiah

Pada semester ini saya menghadapi penulisan ilmiah yang merupakan persyaratan untuk menempuh S1. Dalam penulisan ilmiah ini saya akan membuat alat pintu garasi otomatis dengan menggunakan mikrokontroler AT89s51. Kendala utama yang dihadapi dalam penulisan ilmiah ini adalah dalam pembuatan alat. Dimana komponen yang dibutuhkan tidak semuanya mudah untuk didapatkan di tempat biasa, jadi mau tidak mau kita harus mencarinya di daerah Kota. Selain itu dalam pembuatan alat jarang yang langsung berhasil atau berjalan dengan sempurna. Belum lagi kendala-kendala yang lain untuk membuat alat seperti butuhnya dana yang cukup banyak dan terbatasnya jadwal konsultasi untuk penulisan makalah. Jika jadwal konsultasi yang telah ditetapkan telah berakhir, terpaksa kita harus menghampiri dimana dosen itu berada. Beruntung bagi mahasiswa yang memiliki dosen pembimbing yang bekerja atau memiliki jadwal mengajar yang tidak terlalu jauh dari tempat ia tinggal atau kuliah. Sebagai contoh saya harus mendatangi dosen pembimbing saya yang berada di Kelapa Dua, dengan syarat kita harus membuat perjanjian terlabih dahulu dengan dosen tersebut.

INTERUPSI SEHARGA 2 MILYAR

Baru- baru ini kita menyaksikan PSSI melalui komite normalisasi menyelenggarakan hajat untuk memilih ketua, wakil dan komite eksekutif PSSI. Dalam acara yang bernilai 2 milyar itu tidak menghasilkan apapun selain hujan interupsi dari kelompok 78. Sungguh disayangkan dengan nominal sebesar itu tidak ada satu tujuan pun yang terlaksana. Kita dapat melihat tidak sehatnya para anggota yang menghadiri acara tersebut. Mungkin ini dikarenakan sudah tercampurnya PSSI dengan kepentinga-kepentingan pribadi bahkan dapat dimungkinkan kepentingan partai juga turut mewarnai induk sepak bola di Indonesia itu.

Memang sulit menjalankan suatu organisasi apabila telah tercampur kepentingan yang tidak mengutamakan golongan. Apa mereka tidak malu dengan sikap arogan mereka yang secara langsung disaksikan oleh rakyat Indonesia. Tidak hanya itu, dalam acara itu juga terdapat utsan FIFA yang turut menghadiri acara tersebut. Kejadian seperti itu jelas mencoreng nama Indonesia di dunia Internasional, seharusnya sikap mereka lebih sopan di depan utusan FIFA itu. Wajar jika utusan FIFA itu merasa dilecehkan pada acara tersebut. Kalau sudah begini kita hanya tinggal menunggu sangsi yang akan dikeluarkan FIFA untuk kita.

KESEDERHANAAN PEMIMPIN YANG MUNGKIN TAK SANGGUP DICONTOH PRESIDEN DI DUNIA

Siapa yang tidak mengenal presiden Iran “Ahmadinejad”, bagi saya dialah seorang presiden yang paling sederhana di Dunia ini. Di dalam tubuhnya memang mengalir darah seorang pemimpin yang benar-benar berkorban untuk rakyatnya. Hal ini terlihat dari sikapnya yang sangat sederhana. Sebagai contoh ia rela tidak merasakan gaji dari posisinya sebagai seorang presiden, selain itu ia juga menyumbangkan karpet mewah dari istana untuk masjid dan karpet masjid yang telah usang ditukar untuk menjadi alas di istana negaranya. Selain itu ada yang menarik dari sosok presiden Iran ini dalam hasil lembaga survei, kekayaan yang dimiliki oleh Ahmadinejad tidak terlalu banyak yaitu ia hanya memiliki mobil peugeot tahun 80-an dan pendapatanya bersumber dari hasil mengajarnya di salah satu Universitas di Iran yang jika dirupiahkan tidak lebih dari Rp. 2.500.000,-.

Di balik kesederhanaanya itu, bahkan ia sampai di takuti oleh negara sebesar Amerika. Dimana Amerika takut dengan proyek nuklir yang dikembangkan oleh negara itu. Sampai-sampai Amerika melepas puluhan mata-matanya di Iran, dan baru-baru ini Iran menagkap sekitar 40-an mata-mata Amerika. Selain itu masih banyak perilaku dari Ahmadinejad yang patut ditiru oleh para pemimpin di dunia ini. Memang begitulah seharusnya sosok dan perilaku seorang pemimpin yang ideal untuk memimpin suatu negara. Jangan menuntut keistimewaan dari kedudukan yang dimilikinya, bahkan sampai berucap kalau gaji seorang presiden itu kecil. “Memangnya menjadi seorang presiden untuk mendapatkan gaji yang besar?”.